Saturday 31 March 2012

Jeremy Burgess Khawatirkan Masa Depan MotoGp

Jeremy Burgess menjadi sosok yang turut mengkhawatirkan tentang masa depan MotoGP. Menurut crew chief Valentino Rossi tersebut, pemakaian mesin berkapasitas 1000cc di kelas MotoGP membuatnya cemas dalam segi keamanan dan keterlibatan pabrikan dalam kejuaraan ini.

Burgess mengkhawatirkan angka top speed yang dihasilkan oleh motor yang memiliki peningkatan tenaga tersebut.
Kecelakaan fatal Marco Simoncelli dan beberapa insiden pada musim lalu telah memberi perhatian dan pelajaran berharga bagi penyelenggara balapan untuk memperbaiki aspek keamanan.
Top speed yang diperkirakan dapat mencapai kecepatan 360 kmh pada trek lurus di Mugello ataupun Catalunya menimbulkan kekhawatiran oleh sejumlah pihak termasuk Jeremy Burgess, walaupun faktanya Valentino Rossi memiliki pandangan yang berbeda dan tidak begitu mencemaskan hal tersebut.
Kapasitas mesin di kelas MotoGP diturunkan dari 990cc menjadi 800cc pada tahun 2007 untuk memangkas biaya dan kecepatan yang berpotensi membahayakan. Tetapi kenyataannya, tidak terdapat perbedaan yang memberi jaminan keamanan bagi para pembalap dan biaya untuk penyelenggaraan balapan terus melambung tinggi.
Sedangkan perubahan pemakaian mesin ke 1000cc diklaim dapat meningkatkan performa dengan pengeluaran yang jauh lebih rendah.
Akan tetapi Jeremy Burgess berkata: “Merupakan suatu kebodohan untuk kembali ke 1000cc.
“Di atas trek tercepat, para pembalap akan saling mengikuti pembalap di depan mereka sangat dekat dengan kecepatan mencapai 360 km/h”
Selain khawatir mengenai isu keamanan, Jerry Burgess juga menyoroti regulasi yang akan berpengaruh pada kejuaraan MotoGP di masa depan.
Saat ini Dorna dan MSMA selalu perwakilan dari pabrikan tengah berdiskusi untuk merancang aturan yang akan berlaku mulai tahun 2013 untuk memangkas biaya dalam penyelenggaraan balapan sekaligus memperkecil kesenjangan antara pabrikan dan CRT.
Tetapi Jeremy Burgess mengatakan: “Untuk pertama kalinya dalam 33 tahun sejak saya bekerja di Eropa saya memiliki kepedulian tentang masa depan balap motor.
“Dan saya paham kalau semua teknisi terkemuka yang bekerja pabrikan lain juga merasakan hal yang sama.
“Mereka telah mengembangkan motor 1000cc, Aturan yang membuat mereka menciptakan tenaga yang lebih besar dari mesin yang lebih kecil menjadi alasan pabrikan terlibat di MotoGP.”
Burgess lebih memilih diberlakukannya regulasi pemakaian mesin 600cc karena hampir setiap negara memiliki kejuaraan Supersport 600cc. Burgess juga menyanjung sistem penyelenggaraan ajang World Superbike yang banyak melibatkan pabrikan untuk membuat aturan yang lebih rasional.
“Lihatlah World Superbike yang hampir tiap pabrikan terlibat karena peraturan yang dibuat lebih relevan untuk mereka.”
“Orang-orang yang mendistribusikan MotoGP ke televisi tidak seharusnya membuat aturan,” kata Burgess menyindir Dorna Sports.

Friday 30 March 2012

Rossi di Jerez Syuting Film?


Apa yang sedang dilakukan rossi dengan Ducati? Pada tes Jerez kemarin , meski hasil yang ditorehkan Rossi kurang maksimal, malah melakukan syuting film,,Apakah semua ini Hanya sandiwara Rossi dan Ducati untuk mengelabuhi lawan-lawanya....monggo di simak analisa bung srondol46. klik disini

Stoner Susah Memprediksi Kekuatan Ducati

Casey Stoner mengaku kesulitan untuk menilai potensi motor baru Ducati GP12 menjelang balapan episode perdana yang berlokasi di Sirkuit Losail, Qatar pekan depan.

Ducati telah melakukan revolusi terhadap motor Desmosedici GP12 seperti penerapan posisi mesin baru dan penggunaan sasis alumunium twin spar. Motor yang hanya diuji selama beberapa hari tersebut diharapkan dapat memperbaiki front end feel agar para pembalapnya, terutama Valentino Rossi, mampu tampil kompetitif merebutkan posisi podium.
Tetapi masalah understeer yang menghantam Valentino Rossi pada musim lalu masih ditemui saat juara dunia MotoGP sebanyak tujuh kali tersebut melakukan tes pra musim. The Doctor menyelesaikan tes Jerez di tempat kesembilan, berselisih 0.9 detik dari Stoner yang menjadi pembalap tercepat saat itu.
Selama tes pra musim Sepang, Valentino Rossi bahkan sempat dikalahkan oleh pembalap Pramac Ducati, Hector Barbera. Padahal, Barbera tidak mempergunakan motor GP12 terbaru melainkan tunggangan yang dipakai Rossi saat menjalani sesi tes di Valencia pada November tahun lalu. Sedangkan Nicky Hayden yang tidak mengalami gejala ‘understeer’ berulangkali menggeser posisi Rossi sebagai pembalap Ducati tercepat.
Menanggapi performa Ducati saat menjalani uji coba pra musim, eks pembalap Ducati Casey Stoner mengatakan: “Mustahil untuk bisa mengetahui apa yang sedang terjadi dan dimana tingkat kompetitif mereka karena terdapat pembalap berbeda yang menjadi rider Ducati tercepat di setiap tesnya, dan gapnya berbeda dari posisi depan. Semuanya masih baru dan mereka mencoba untuk menemukan limitnya, jadi kita akan lihat nanti saat balapan pertama.”

Thursday 29 March 2012

Ducati Sudah Ditawar 9,1 Triliun

Penjualan Ducati masih simpang siur. Teraktual, media Italia, Correrie di Bologna.it, menyebut Audi, anak perusahaan Volkswagen Group, telah menyodorkan tawaran pembelian 750 juta euro atau Rp 9,1 triliun.

Angka ini konon sudah disetujui sejumlah private equity yang menguasai 70% Ducati. Sebut saja Bs yang memilik 20% dan Hospitals of Ontario Pension Plan yang memegang 7% Ducati.

Persetujuan sejumlah private equity itu konon karena angka yang diajukan Audi mendekati harga Ducati yakni 832 juta euro (Rp 10,1 triliun). Nilai Rp 9,1 triliun juga sudah 2 kali lipat dari saat Investindustrial membeli Ducati dari Texas Pacific Group pada 2005.

Anehnya, pihak Ducati masih bungkam soal penjualan itu. Presiden Ducati Gabriel Del Torchio bahkan memaparkan bahwa Andra Bonomi, pemilik Investindustrial, bisa tiba-tiba berubah pikiran dengan membatalkan penjualan Ducati ke Audi. Dengan begitu, Ducati akan masuk kembali ke stock market.

Del Torchio yakin penjualan Ducati masih akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan ketimbang beberapa hari nanti.

Jangan Remahkan Ducati

Pernat masih menyimpan keyakinan bahwa Ducati bakal kompetitif. Tapi, salah satu dedengkot tim Italia ini menyebut GP12 butuh 4-5 race untuk membuktikan itu.

"Saya menentang arus terkait penilaian terhadap Ducati. Saya rasa kita tak bisa dengan cepat memvonis sebuah pabrikan yang membangun sebuah motor dalam 2 bulan hanya karena tes tak berjalan sesuai harapan mereka," kata Pernat beberapa waktu lalu.

"Jangan lupa bahwa Honda butuh 5 tahun untuk menjuarai era 800cc. Mereka membuat banyak kesalahan di sasis sepanjang proses jadi juara. Kita harus memberi Ducati waktu. Setelah 4-5 race, baru kita bisa mulai menilai Ducati. Valentino Rossi sangat dikritik. Namun, saya yakin ia tetaplah salah satu pembalap yang berpotensi bersaing di pacuan juara dengan motor kompetitif," lanjutnya. Pernat memang tak menutup mata terhadap hasil tes minor Ducati di pramusim. Ia mengakui Yamaha dan Honda atau Jorge Lorenzo dan Casey Stoner layak difavoritkan juara di 2012.

"Pertarungan tahun ini antara 2 pembalap, Stoner dan Lorenzo, dengan Dani Pedrosa membayangi tepat di belakang mereka. Yamaha adalah pabrikan yang paling efektif selama musim dingin. Mereka membangun motor dengan keseimbangan sempurna. Lorenzo pun merupakan pembalap paling komplet saat ini karena berkurangnya tekanan kepadanya. Sejumlah pembalap lain akan saling kejar. Saya pun berharap banyak dari Andrea Dovizioso (Yamaha Tech 3), sekali pun ia cuma di tim satelit," paparnya.

"Sisi negatifnya: saya rasa kualifikasi bakal kacau dengan adanya CRT di lintasan pada 5-10 menit terakhir. Mereka ada di posisi berbahaya. Itu sebabnya, kita mungkin akan melihat banyak friksi antarpembalap," pungkas Pernat.

Wednesday 28 March 2012

Gaya balap Stoner dan Rossi Dalam Menjinakkan Ducati

Coba Anda perhatikan kedua photo di bawah ini. Tentu dengan cepat Anda bisa mengenali siapa orang di dalam kedua gambar tersebut. Tentu dengan segera pula Anda bisa melihat kesamaan style antar keduanya.
Stoner Style Rossi & Stoner Dalam Gaya Yang SamaGambar di atas adalah Casey Stoner yang sedang menggeber Honda RC213V saat test akhir musim di sirkuit Ricardo Tormo, Valencia pada November tahun lalu. Sedangkan yang di bawah adalah Valentino Rossi yang tengah memacu Ducati Desmosedici GP12 saat test pra-musim di sirkuit Jerez.
Rossi Style Rossi & Stoner Dalam Gaya Yang Sama
Anda pastinya sudah sering melihat Stoner dengan gaya merebahkan badan kesamping secara “extreme” seperti yang terlihat pada photo di atas. Style seperti itu sering dipertontonkan oleh rider asal Australia itu saat melibas tikungan. Tetapi, untuk Rossi, gaya semacam itu sangat jarang dilakukannya, bisa dibilang nyaris tidak pernah dilakukan saat ia masih menunggang Honda maupun Yamaha.
Apakah itu salah satu upaya The Doctor untuk menjinakkan Ducati?

Akankah ada Keajaiban Qatar Untuk Rossi?

Valentino Rossi memperingatkan kalau Ducati tidak akan mendapat keajaiban saat balapan pertama MotoGP 2012 bergulir di bawah sorot lampu yang menyinari sirkuit Losail, Qatar pekan depan.

Pembalap asal Italia tersebut meragukan kalau Ducati akan mengikuti jejak Fernando Alonso yang mengantar tim Ferrari memenangkan balapan Formula 1 GP Malaysia minggu lalu.
Mirip seperti yang mendera tim Ducati di MotoGP, tim Ferrari dinilai belum cukup kompetitif untuk dapat bersaing di musim 2012. Akan tetapi kejutan datang saat balap F1 seri kedua yang diselenggarakan di Sirkuit Sepang, dimana dalam race yang sempat diguyur hujan deras tersebut, Fernando Alonso akhirnya mampu menaiki podium puncak setelah perjuangan berat yang harus mereka lalui dalam tes pra musim.
Dengan kondisi cuaca padang pasir di malam hari yang dingin dengan peluang turunnya hujan yang amat tipis, Valentino Rossi meragukan turunnya sebuah mukjizat yang menuntunnya untuk dapat menjadi jawara., Valentino Rossi merasa kesulitan untuk dapat menaiki podium Qatar meskipun targetnya pada musim ini adalah untuk bisa bertarung memperebutkan posisi tiga besar.
Valentino Rossi berkata pada Gazzetta dello Sport: “Saya tidak tahu apakah memungkinkan bagi kami untuk membuat keajaiban (seperti Ferrari) saat balapan MotoGP di Doha nanti.
“Kami tidak terlalu senang seperti pada tes di Sepang yang pertama dan tidak terlalu sedih seperti saat melakukan uji coba di Sepang yang kedua. Inilah situasi yang kami rasakan saat ini.
“Saya sudah memberi tahu Filippo Preziosi apa saja yang tidak berfungsi. Setelah menjalani tes pertama di Malaysia, seseorang memiliki ide yang hebat yang malah mengacaukan segalanya.
“Kami memulai tes di Jerez dengan ide saat tes di Sepang kedua yang ternyata merupakan arah pengembangan yang salah.
“Hujan pada hari kedua membuat kami kehilangan banyak waktu jadi pada hari ketiga kami melakukan semua yang belum sempat kami kerjakan. Saat kami mulai mencapai hasil yang lumayan, kami kehabisan waktu dan ban.
“Setidaknya saya melakukan simulasi balap selama beberapa lap. Jika semuanya berjalan dengan baik maka kami akan melakukannya lagi di Qatar.
“Janganlah kita melupakan kalau motor ini diuji di atas lintasan hanya selama beberapa hari. Jadi kami berharap bisa memperbaiki motornya sepanjang musim ini.”
Valentino Rossi menyelesaikan tes pra musim terakhir MotoGP di posisi enam besar dan menyisakan gap 0.9 detik dari Casey Stoner yang menjadi pembalap tercepat saat itu.
Gejala understeer namun feeling pada sektor depan yang membaik masih belum memberikan kepercayaan diri yang maksimal bagi Rossi untuk berbelok saat menunggangi motor Desmosedici GP12 yang mengadopsi rangka alumunium twin spar dan mengalami perubahan desain serta mempertahankan konfigurasi mesin V90 derajat tersebut.
Berikut ini merupakan catatan waktu yang dicetak Valentino Rossi saat melakukan simulasi balap singkat di Sirkuit Jerez:
1. 1:46.703
2. 1:40.965
3. 1:40.756
4. 1:40.907
5. 1:40.925
6. 1:40.935
7. 1:41.113
8. 1:40.968
9. 1:41.207
10. 1:41.075
11. 1:41.196
12. 1:41.174
13. 1:41.608
14. 1:41.497
Rata-rata: 1.41.102
Berita terbaru seputar tes pra musim Jerez dan menjelang Grand Prix Qatar,

Saturday 24 March 2012

Ducati bermasalah dengan Front-End lagi

Permasalahan pada Front end kembali menjadi momok yang mempersuram awal musim Valentino Rossi setelah pembalap Ducati tersebut hanya mampu menyelesaikan tes pra musim Jerez pada Hari Jumat yang menenggelamkannya ke posisi sembilan besar.

Catatan waktu yang diperoleh Valentino Rossi berselisih 1.774 detik lebih lambat dari Casey Stoner yang menjadi pembalap tercepat pada sesi tes hari pertama.
“Kami sangat cemas,” kata Rossi saat awan gelap Jerez menyatu dengan gelapnya petang. “Kami sudah merasa cemas saat di tes Sepang. Kami datang ke sini tidak mengharapkan keajaiban, tapi ini bukanlah tes yang pertama.”
Motor terbaru Desmosedici GP12 yang berfitur twin spar alumunium frame telah didesain untuk membantu Valentino Rossi menemukan kepercayaan dirinya pada front end. Tetapi meskipun GP12 memberikan feeling yang lebih baik, permasalahan lama tetap menyeruak ke permukaan.
Valentino Rossi mengatakan, “Yang selalu menjadi masalah adalah saya selalu kesulitan untuk memaksimalkan sektor depan terutama pada saat memasuki tikungan. Saya tak mampu masuk tikungan dengan agresif dan melaju dengan kecepatan yang cukup untuk memasuki tikungan, khususnya ketika saya masuk tikungan tanpa mengerem. Jadi kami kehilangan lebih banyak waktu di tikungan cepat.
“Kami banyak membuat kemajuan namun kami tak lagi bisa memperbaiki feeling. Pada akhirnya kami mencoba settingan berbeda dan feeling terhadap motornya bisa lebih baik dan saya mencetak waktu yang sangat bagus untuk kecepatan saya, akan tetapi saat itu sudah pukul 17.30 dan kondisinya sangat dingin. Jadi kami memutuskan untuk melanjutkannya besok.”
Valentino Rossi terus bereksperimen terhadap posisi balap untuk mengatur distribusi berat saat memasuki belokan dan membenahi akselerasi, dan juara dunia MotoGP sebanyak tujuh kali tersebut menjelaskan, “Rasanya tetap sama, saya duduk terlalu di belakang dan terlalu jauh dari depan. Tetapi posisi yang kami punya seperti ini, jadi saya kira posisi duduknya akan tetap seperti ini.”
Rossi dan Ducati akan kembali berdiskusi untuk menemukan solusi terhadap permasalahan tersebut dan pembalap berusia 33 tahun tersebut mengatakan, “Kekhawatiran bagi kami ialah kalau kami sudah banyak sekali mengubah motornya dan karakter motor tersebut, dan masalah yang muncul selalu nyaris sama. Saya pikir motor ini lebih aman jadi Anda bisa mencoba sesuatu, karena jika menggunakan motor yang lain lebih berbahaya.
“Namun kami tidak punya komponen baru saat ini dan update selanjutnya baru datang saat balapan ketiga atau keempat.
“Kami sudah memperbaiki elektroniknya dan meskipun mesinnya masih kasar, tetapi kami akan fokus terhadap masalah ini setelah problem utama yang kami miliki bisa diatasi.”
Dengan gap dari pacesetter yang membengkak menjadi 1.7 sekon, Valentino Rossi kembali mencemaskan hal tersebut. Apalagi catatan waktunya makin buruk saat memakai ban baru. Menurutnya, mesin GP12 yang lebih bertenaga tidak menjadi pokok permasalahan. The Doctor menambahkan, “Tetapi masalah pada lap time masih ada, jadi saya tidak tahu apakah kami bisa menyelesaikannya. Kami tahu masalahnya dengan jelas dan dimana kami harus bekerja. Jadi sekarang kami berharap Ducati dapat memperbaikinya.”
Rossi menjelaskan alasan Teammatenya Nicky Hayden dapat melaju lebih cepat untuk bertengger di posisi keenam. Pembalap Italia tersebut mengatakan, “Nicky lebih sedikit bermasalah dengan ban baru dan tujuan kami agar bisa mendekatinya. Nicky menjadi referensi kami pada saat ini.”

Tuesday 13 March 2012

Ducati Akan Lelang Motor GP10 & GP11

Anda Ducati mania dan ingin punya motor asli GP10 dan GP11 yang pernah digeber Stoner dan Rossi? Datanglah ke rumah lelang Grimaldi Forum di Monako pada 11 dan 12 Mei.

Ducati Corse akan langsung menjual GP10 dan GP11 kepada pembeli. Kedua motor ini punya spesifikasi balap sama seperti saat dipacu Stoner dan Rossi pada MotoGP 2010 dan 2011.

Meski begitu, Ducati akan memberlakukan sistem cadangan untuk para peminat. Bagi pembeli yang beruntung harus mematuhi sebuah kesepakatan rahasia. Ini untuk mencegah teknologi Desmosedici GP10 dan GP11 bocor kepada rival. Ini kali pertama Ducati menjual motor MotoGP-nya langsung kepada publik.

"Rilis kedua mesin sangat spesial ini jadi kesempatan langka buat Ducati. So, pembeli yang beruntung tak hanya harus menyetujui kesepakatan kerahasiaan. Tapi, juga jadi anggota dekat 'Ducati Family'. Desmosedici GP10 dan GP11 adalah 2 motor menarik dalam sejarah proyek GP kami. Itu sebabnya, keduanya mewakili kesempatan tak terhingga buat para kolektor serius," kata General Manager Ducati Corse Filippo Preziosi, Senin (12/3).

Detail GP10 Stoner
Dibangun di pabrik Ducati di Borgo Panigale, Bologna, 7-11 Desember 2009. Ducati Desmosedici GP10 'CS1' Casey Stoner kali pertama diaktifkan pada 14 Desember 2009 sebelum diuji di lintasan oleh Stoner di Sepang, Malaysia, Februari 2010. Stoner kali pertama melombakannya di Qatar pada April 2010 dan memenangi GP Australia di Phillip Island, Oktober 2010. Merebut pole position di Qatar, Phillip Island, dan Valencia. Stoner finis podium di Valencia, Assen, dan Catalunya. Pada GP terakhir di Valencia, November 2010, GP10 total menempuh 4.232 km.

Detail GP11 Rossi
Desmosedici GP11 'VR2' milik Rossi dibangun di pabrik Ducati, 6-10 Desember 2010 dan pernah dihidupkan 2 hari kemudian. VR2 dites di lintasan kali pertama oleh Rossi pada Februari 2011 di tes pramusim Sepang. Dilombakan pertama kali di GP Qatar, bulan berikutnya. GP11 menoreh finis podium di Le Mans, Prancis, Mei 2011. GP terakhirnya di Assen, Belanda, dengan total tempuh 2.342 km.

Sayangnya, Ducati tak mencantumkan harga GP10 dan GP11 untuk lelang di Monako nanti

Yamaha Semakin PeDe

Yamaha mengaku kalau kecepatan impresif yang ditunjukkan oleh juara dunia MotoGP 2011 Casey Stoner selama tes pra musim belum membuat cemas Yamaha. Casey Stoner mengakhiri dua tes pra musim di Sepang dengan mampu mengukuhkan diri sebagai pembalap tercepat walaupun dibekap dengan masalah chatter pada motor Honda RC213V yang ditungganginya. Akan tetapi dominasi pembalap yang berasal dari Australia tersebut belum membuat pusing para pembalap Yamaha.

Duo Yamaha Factory, Jorge Lorenzo dan Ben Spies yakin kalau motor Yamaha M1 1000cc mereka sudah mampu memangkas kesenjangan dengan rival utamanya Honda. Kedua pembalap tim pabrikan tersebut telah menguji coba banyak hal saat pre-season test di Malaysia, seperti pada sasis, mesin dan elektronik.
Sementara rider satelit seperti Andrea Dovizioso dan Cal Crutchlow juga telah dapat memperbaiki performa mereka selama enam hari uji coba.
Menurut Yamaha, dominasi awal Casey Stoner dalam sesi winter test hanya menunjukkan kalau dirinya pantas dijagokan dalam balapan perdana yang diselenggarakan di Sirkuit Losail, Qatar pada 8 April mendatang.
Bos tim Jorge Lorenzo, Wilco Zeelenberg merasa percaya diri kalau Yamaha dapat bersaing dengan Repsol Honda, khususnya Casey Stoner. Wilco Zeelenberg menjelaskan: ”Kami tidak cemas terhadap dominasi Casey. Kami tahu kalau dia membalap dengan cepat dan telah membuktikannya dalam waktu lima tahun terakhir. Saya pikir kami lebih dekat ketimbang tahun lalu tetapi tentu saja dia merupakan seorang juara dunia dan target utama kami.
“Jika Anda melihat musim lalu, maka keadaanya berbeda. Stoner membuat beberapa kesalahan dan punya sejumlah masalah seperti di balapan Motegi. Jika dia terjatuh saat itu, maka ceritanya akan berbeda dan (poin) kami akan bisa lebih dekat.
“Tapi pada akhirnya dia menang dengan mudah dan dia merupakan pembalap yang terkuat dan dia pantas mendapatkannya. Casey, Dani Pedrosa dan Jorge adalah tiga pembalap utama dan jika salah satu dari mereka membuat suatu kesalahan maka dua pembalap lainnya akan selalu mendekat, dan Anda bisa dengan mudah kehilangan banyak poin.
“Kami gagal finish di Silverstone dan Casey menang sedangkan kami punya masalah di Assen sementara Casey bisa naik podium, jadi Anda bisa kehilangan poin dengan sangat cepat.
“Misalkan Anda gagal finish dan Casey menyelesaikan balapan kesembilan, maka ini bukan menjadi masalah tapi sayangnya ini tidak terjadi. Namun yang terjadi adalah kalau pembalap-pembalap tersebut lebih baik daripada pembalap lainnya dan itulah yang terjadi pada saat itu.”
Sama halnya seperti yang diungkapkan Zeelenberg, bos Yamaha Lin Jarvis juga pede kalau motor YZR-M1 yang mereka kembangkan dapat menjadi ancaman serius bagi para kompetitornya pada musim 2012.
Lin Jarvis mengatakan: “Masih terlalu dini untuk membuat prediksi apapun karena balapan merupakan sebuah permainan yang aneh, tapi kami bisa mengatakan kalau kami senang. Anda tak pernah tahu saat Anda memulai musim yang baru. Apakah Anda akan berada di zona kompetitif atau malah tertinggal di belakang. Saya pikir saat kami berada di posisi atas maka itu merupakan pertanda bagus.
“Cal Crutchlow yang dapat menyelesaikan tes di posisi atas juga merupakan pertanda kalau motor kami punya dasar yang bagus. Saya sangat optimis untuk musim ini. Bukan optimis karena kami kelihatannya bisa menang, tetapi saya optimis sebab sepertinya akan tercipta balapan yang kompetitif dan kami tampil dengan kompetitif untuk bisa selevel dengan Honda, dan ini tidak terjadi pada tahun lalu.” →ke halaman berikutnya

Monday 12 March 2012

Takkan Ada Penambahan Bahan Bakar

CEO Dorna, Carmelo Ezpelata mengatakan tidak akan ada peningkatan kapasitas bahan bakar di MotoGP pada musim ini.

Peningkatan kapasitas mesin dan tenaga yang lebih besar dari motor 1000cc cenderung mengonsumsi bahan bakar yang lebih boros ketimbang motor 800cc. Para pabrikan yang berpartisipasi di ajang MotoGP ditantang untuk dapat menghemat pemakaian bahan bakar.
Jumlah bahan bakar yang boleh dipergunakan untuk motor prototype pada era 1000cc setara dengan motor 800cc, yakni 21 liter. Sedangkan motor CRT diijinkan untuk membalap dengan tanki berkapasitas 24 liter.
Muncul sejumlah kekhawatiran terhadap kapasitas bahan bakar yang tidak mengalami pertambahan yang dapat meningkatkan resiko untuk gagal finish saat balapan akibat kehabisan bahan bakar.
Casey Stoner, misalnya. Juara dunia MotoGP pada musim lalu tersebut mengaku kalau tidak adanya penambahan kapasitas bensin di era 1000cc akan menyulitkan pembalap maupun tim untuk dapat menyelesaikan balapan di setiap race-nya.
Pembalap Repsol Honda tersebut menjelaskan: “Tentunya saat Anda memiliki motor dengan tenaga yang lebih besar, terdapat aspek penting yang terlibat, yakni mendapatkan performa motor yang sama dengan konsumsi bahan bakar yang lebih sedikit.
“Kami memiliki kapasitas tanki bahan bakar yang sama dengan motor 800cc. Adanya lebih banyak tenaga menyebabkan kami kesulitan untuk bisa memastikan kalau kami bisa finish di setiap balapan.. Itulah mengapa pemakaian bahan bakar merupakan hal yang penting bagi Honda dan Repsol yang sedang berusaha mencari solusi terbaik.”
Di saat para insinyur dipusingkan oleh peraturan tersebut, CEO Dorna, Carmelo Ezpelata mengaku tidak akan meningkatkan alokasi bahan bakar dan jumlah mesin yang boleh dipakai dalam satu musim meski dirinya mendapat desakan dari pabrikan untuk menguntungkan pihak pabrikan itu sendiri.
Carmelo Ezpelata menjelaskan: “Saya takkan meningkatkan batas pemakaian bahan bakar maupun jumlah mesin yang boleh dipakai tim pabrikan, kecuali tim privat mendapatkan kompensasi atas keuntungan dari penambahan ini.
“Mengenai bahan bakar, Direksi teknis Dorna, Corrado Cecchinelli, sudah meyakinkan kepada saya kalau motor CRT tidak memerlukan bensin lebih dari 24 liter, jadi saya tidak akan meningkatkan kapasitas bahan bakar lebih dari 21 liter untuk tim pabrikan. Itulah batasan yang sudah mereka atur. Mereka harus bisa bertahan dengan aturan itu.”

Ada Batasan Ducati Tak Bergairah Ikuti Motogp

Semua pabrikan yang berpartisipasi di kejuaraan MotoGP merasa ketar-ketir terhadap rencana diberlakukannya pembatasan ECU dan rev limit sebesar 16.000 rpm karena pengembangan teknologi sangat penting bagi para pabrikan. Jika pembatasan seperti tersebut berlaku untuk musim 2013 maka para pabrikan mengancam untuk hengkang dari kejuaraan MotoGP, tak terkecuali Ducati.

Tentunya diperlukan diskusi lebih lanjut mengenai proposal aturan tersebut, terlebih tujuan dari pembatasan ECU maupun rpm adalah untuk mengurangi kesenjangan antara motor prototype dan motor berbasis produksi CRT. Tak hanya itu, diharapkan ongkos pengeluaran untuk penyelenggaraan balapan lebih bisa ditoleransi di saat kondisi ekonomi dunia sedang tidak bersahabat.
Sayangnya dengan adanya pembatasan tersebut dapat mengurangi kreatifitas pabrikan untuk mengembangkan teknologi mutakhir dimana MotoGP mereka jadikan ladang untuk bereksperimen.
Filippo Preziosi mengatakan: “Ducati bergabung di MotoGP karena ada kesempatan untuk mengembangkan teknologi di sana, dan Panigale tidak akan lahir tanpa pengalaman yang didapat melalui partisipasinya di MotoGP. Jika Anda membatasi semuanya maka Anda dapat menghilangkan ketertarikan perusahaan ini untuk ikut di MotoGP.
“Harus ada sebuah rundingan. Aturan seperti ECU standar menarik dari sisi biaya yang harus dikeluarkan dan lebih menyeimbangkan performa antara motor yang ikut di MotoGP. Di sisi lain, Anda bisa menghilangkan sebagian besar minat karena strategi pengembangan di MotoGP diperuntukkan untuk motor produksi.
“Kami sedang berusaha untuk membahas seputar biaya dan minat dalam mengikuti kejuaraan ini. Tidak adanya rev limit dan elektronik yang bebas merupakan dua hal yang sangat penting, akan tetapi kita juga harus tetap mengontrol biaya. Setiap pilihan yang ada mengharuskan semua yang terlibat untuk merundingkannya.”
Petinggi Dorna akan membahas tentang peraturan baru yang telah diusulkan untuk diberlakukan mulai 2013 bersama Ducati, Honda dan Yamaha saat pre season test terakhir MotoGP yang berlangsung di Jerez akhir Maret mendatang.
Launching motor Ducati GP12 di Borgo Panigale akan dapat disaksikan secara live streaming melalui jejaring sosial Facebook TIM fan page pada 19 Maret pukul 13.00 waktu Italia.

Tuesday 6 March 2012

Yamaha Punya Gearboks Ala Honda dan Ducati?

Desas-desus yang beredar saat tes pra musim kedua MotoGP di Sepang menyatakan kalau Yamaha melakukan uji coba pada gearbox seamless shift. Tetapi Yamaha membantah kalau mereka mulai mengadopsi sistem transmisi seperti yang dipergunakan oleh Honda dan Ducati tersebut.

Bos Tim Jorge Lorenzo, Wilco Zeelenberg membenarkan kalau Yamaha menguji girboks baru pada tes yang diselenggarakan selama tiga hari tersebut, tetapi Zeelenberg menepis rumor yang menyebut Yamaha beralih ke sistem seamless shift.
“Memang kami sedang berusaha membenahi area tersebut, tetapi kami tidak memiliki sistem seamless shift. Ada banyak cara untuk bisa membenahi girboks tersebut bila memakai sistem yang demikian tetapi sangat mahal untuk memiliki gearbox baru seperti itu dan kami tak memilikinya. Kami juga tak punya patokan untuk memakai gearbox yang bagaimana tetapi pada dasarnya kami mencoba untuk memperhalus perpindahan gear.”
Honda mengadopsi sistem seamless shift sejak awal musim 2011. Rider baru Honda Alvaro Bautista dan Stefan Bradl mengaku terkesan dengan gearbox tersebut.
Walau tidak memakai sistem seamless, crew chief Valentino Rossi, Jeremy Burgess yang pernah bekerja dengan Yamaha mengungkapkan: “Sayang sekali kalau Anda berpikir gearbox Yamaha tidak spesial. Yamaha punya sistem yang smooth dan handal. Saya cukup beruntung bisa mengetahui sistem yang dipakai Yamaha dan beberapa gearbox yang dipergunakan tim jempolan di F1. Berdasarkan yang saya ketahui, jika dibandingkan dengan gearbox tim F1 tersebut, maka Yamaha sudah melakukan sebuah pekerjaan yang bagus.”

Presentasi Ducati


Ducati mengundang para fans mereka untuk berpartisipasi dalam sebuah presentasi dalam rangka launching motor terbaru Desmosedici GP12 secara online.

Pada Hari Senin, 19 Maret pukul 1.00 pm Central European Time (GMT +1/17.00 WIB) mendatang, Ducati akan mengadakan presentasi yang bisa dilihat secara live streaming via Facebook page TIM, yang merupakan salah satu sponsor Ducati.
Nampaknya livery yang dipergunakan Valentino Rossi dan Nicky Hayden pada musim 2012 juga akan diperlihatkan dalam live event tersebut.
Tidak seperti biasanya, pada musim ini Ducati tidak menampilkan motor GP12 pada acara tahunan Wrooom yang dihelat di Madonna di Campiglio, Italia.

Rossi Harus Percaya Diri

Guareschi tak menampik Valentino Rossi memang kecewa berat terhadap hasil tes di Sirkuit Sepang, Malaysia, yang berakhir Kamis (1/3). Apalagi, Il Dottore bekerja ekstra keras dengan melakoni seluruh program tes termasuk menguji berbagai macam set-up motor.

Sayangnya, hasil tak memuaskan. GP12 milik Ducati Team tetap tercecer dari Honda RC213V, Yamaha YZR-M1 1000cc, dan bahkan GP12 kepunyaan Hector Barbera (Pramac Racing).

Kendati demikian, Guareschi masih percaya GP12 punya potensi untuk dikembangkan dan menjadi kompetitif. Yang terjadi saat ini cuma Rossi kurang percaya diri terhadap GP12.

"Fakta bahwa performa Rossi setara dengan Nicky Hayden, yang kondisi fisiknya masih 70%, menyiratkan tak ada yang bisa dilakukan Rossi lagi (agar motor mumpuni). Jika Rossi lebih berkonsentrasi untuk meningkatkan kepercayaan dirinya terhadap motornya, ia pasti sudah jauh lebih cepat. Tapi, saat ini, prioritas Rossi ada di area lain," ungkap Guareschi.

Pernyataan Guareschi jelas dimaksudkan untuk membela Rossi yang 'ditaklukkan' GP12 satelit yang digeber Barbera.

"Motor yang dipakai Barbera selama tes sangat berbeda dari yang digunakan Rossi. GP12 milik Barbera identik dengan ia geber sebulan lalu (di tes Sepang I). Jadi, Barbera hanya tinggal mempelajari motor (tak lagi memahami GP12), beradaptasi, dan meningkatkan kepercayaan dirinya. Lap time terbaiknya tak jauh dari torehan Rossi. Hal sama berlaku untuk pembalap satelit lain yang lebih cepat ketimbang Rossi," papar Guareschi.

Guareschi menjamin pada tes terakhir MotoGP di Sirkuit Jeres, Spanyol, 23-25 Maret, GP12 bakal lebih jauh lebih berkembang. Tapi, ia menolak membeberkan program pengembangannya.

"Tentu kami ingin posisi yang lebih baik. Rossi dan Hayden puas dengan paket elektronik terbaru. Kami akan ke Jerez dengan ide lebih jelas. Rossi diperbolehkan memilih fokus ke berkendaranya demi meningkatkan kepercayaan dirinya terhadap GP12," tutupnya

Saturday 3 March 2012

Demi Komponen Baru Ducati Bekerja Nonstop

GM Ducati Corse, Filippo Preziosi memastikan kalau Duacti tengah bekerja selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu untuk bekerja dalam pengembangan proyek motor GP12. Tetapi ia memperingatkan kalau update motor 1000cc yang radikal tersebut belum akan siap dipergunakan selama beberapa awal seri balapan MotoGP 2012.

Ducati mengembangkan proyek motor 1000cc lebih lambat daripada para kompetitor mereka. Hanya selama tiga bulan Ducati dapat menyiapkan motor terbaru GP12 yang mulai dapat diuji oleh Valentino Rossi dan Nicky Hayden saat tes pra musim pertama di Sepang awal Februari lalu. Untuk itulah pengerjaan komponen baru tersebut sangat bergantung pada masukan para pembalap yang melakukan uji coba.
Sayangnya pekerjaan yang menjadi bagian program Ducati dalam tes pra musim kedua MotoGP di Malaysia tidak maskimal akibat kondisi lintasan yang lebih buruk daripada tes jilid pertama dan turunnya hujan tropis. Filippo Preziosi mengatakan: ”Sayangnya tes kali ini tidak berjalan seperti yang diharapkan karena cuaca buruk pada hari pertama dan kedua. Hari ini kami sedikit beruntung. Tentu saja kami memerlukan lebih banyak tes daripada tim yang lainnya, karena kami perlu memperdekat gap. Tapi kami pikir kami punya dasarnya. Sekarang kami harus bekerja dengan benar pada landasan tersebut untuk memahami bagaimana kami harus mengembangkannya. Kami punya sebuah rencana untuk masa depan dan akan mengubah rencana tersebut tergantung komentar dari para pembalap.
Preziosi telah menjelaksan kepada Rossi jikalau update komponen baru akan siap setidaknya setelah seri Portugal ataupun GP Prancis bergulir. Nampaknya Rossi merasa sedikit kecewa mengingat dirinya mengharapkan dapat menguji komponen baru tersebut pada tes Jerez atau balapan pertama di Qatar.
Preziosi menjelaskan: “Saya memberitahu Valentino kemarin (Rabu) mengenai apa yang kami lakukan untuk ke depannya. Setelah akhir musim lalu, kami sudah menyelesaikan desain motor dan untuk tes Sepang kami mulai merancang komponen baru. Terdapat beberapa poin utama yang kami yakini dapat dibenahi dan untuk alasan itulah saya memberi tahu Valentino apa yang kami sedang lakukan dan memberikan perkiraan kapan (komponen baru) tersebut akan siap diperkenalkan. Tentu saja pengerjaan terhadap komponen baru tersebut bergantung pada hasil tes awal. Kalau komponen tersebut diuji setelah race ketiga mungkin sedikit lebih cepat.
Filippo Preziosi menegaskan tekad Ducati untuk menjunjung para pembalapnya agar berkesempatan mencicipi serunya pertarungan papan atas melawan para kompetitornya, yakni Honda dan Yamaha, dan Preziosi menambahkan: “Kami memiliki tiga kelompok perancang, yang terdiri dari bagian engine, chassis, dan elektronik. Dan kelompok perancang tersebut bekerja non-stop, jadi kami pasti akan terus menyediakan komponen baru untuk seluruh area tersebut. Kami tahu para pembalap kami melakukan kerja bagus untuk bertarung di posisi atas, jadi kami sedang bekerja agar para pembalap dapat bertarung di posisi terdepan.
“Kompetitor kami sangat tangguh dan Honda dan Yamaha bisa menyamai kecepatan dengan gap yang dekat. Jorge sedikit lambat selama melakukan satu putaran saja, tetapi dia punya kecepatan balapan yang bagus. Jadi saya pikir mungkin dia bisa bertarung dengan Casey. Tapi tentu saja Casey tetap yang terkuat selama tes kali ini da dia adalah juara dunia. Jadi semuanya menjadikannya jagoan favorit.”

Menghemat Ban Untuk jadi Juara

Jorge Lorenzo menekankan kalau pembalap yang mampu menghemat performa ban akan berkesempatan menjadi kandidat terkuat untuk mempertahankan kesuksesan demi meraih titel juara dunia MotoGP di gerbang era 1000cc pada musim ini.

Dalam tes pra musim kedua yang bertempat di Sepang, Lorenzo berkesempatan melakukan simulasi balapan, membesut motor YZR-M1 sepanjang 19 lap untuk menguji performa ban lunak Bridgestone terbaru. Juara dunia musim 2010 tersebut dikejutkan oleh degaradasi grip yang berlangsung dengan cepat. Akan tetapi daya tahan ban tersebut mengalami penurunan drastis hanya setelah membalap selama empat lap.
Lorenzo melakukan tes dengan catatan waktu cukup konsisten di kisaran 2’01′ dan pembalap yang finish keempat pada hari terakhir tes di Malaysia tersebut mengatakan: ”Saya melihat kalau tahun ini akan menjadi sangat, sangat sulit untuk mempertahankan kecepatan yang konsisten sepanjang balapan. Pembalap yang tidak bermasalah terhadap ban sampai akhir balapan akan menjadi kuat pada musim ini. Setelah tiga tau empat lap ban belakang terdegradasi banyak dan setelahnya performanya cukup konstan. Ban depan juga terasa sangat lunak bagi saya dan saya banyak bermasalah dengan pengereman. Tapi saya masih bisa mempertahankan kecepatan dengan konstan dan saya sangat puas. Sekarang kami punya banyak data untuk ban, elektronik dan pemakaian bahan bakar dan hal-hal itu penting.”
Bobot dan tenaga ekstra dari pemakaian mesin 1000cc ditambah tantangan untuk mengontrol ban depan dan belakang yang lebih banyak tergelincir menyebabkan balapan dengan motor 1000cc lebih menguras tenaga dibandingkan dengan berlomba di era transisi 800cc. JLo mengatakan: ”Saat melakukan pengereman terasa menguras fisik namun ketika Anda berada di tepi trek Anda selalu merasa panik takut jatuh karena dengan memakai ban lunak akan sangat sulit untuk membalap karena selalu goyah seperti di kondisi hujan. Motornya lebih sulit dibalap untuk jarak tempuh yang lama.”

Friday 2 March 2012

Rossi Mulai Was-was

Setelah menjalani debut motor Ducati GP12 dengan optimis pada tes pra musim pertama MotoGP di Sepang, kini Valentino Rossi mulai melihat ‘lampu kuning’ dan merasa was-was terhadap hasil yang didapatnya dalam sesi winter test jilid kedua yang tetap berlangsung di sirkuit kebanggaan Malaysia tersebut.

Juara dunia MotoGP sebanyak tujuh kali tersebut berselisih 1.077 detik lebih lambat dari Casey Stoner yang menjadi rider tercepat pada tes penutup di Sepang hari ini. Artinya, sejak tes pertama, Rossi berhasil memangkas 0.2 detik lebih cepat untuk dapat mendekati Honda.

Tetapi mood positif yang ia rasakan saat menguji GP12 dalam tes pertama tertimbun oleh rasa cemas terhadap lap time yang menempatkannya di peringkat ke-10 pada penutup tes kali ini dan Rossi mengatakan: ”Hasilnya sangat negatif. Satu-satunya hal positifnya adalah jarak kami dengan pembalap tercepat lebih berkurang. Tapi sayang posisi kami jauh lebih buruk. Berada di belakang pembalap pabrikan Honda dan Yamaha pada tes pertama merupakan hal yang positif. Tapi semua yang kami coba di sini untuk menyelesaikan masalah terbesar kami tidak berhasil. Kami lebih dekat dengan pembalap tercepat, tapi sekarang kami juga mendapat perlawanan dari rider Monster Yamaha dan satelit Honda yang ada di depan kami. Kami sangat khawatir mengenai hal ini.”
Progress positif dapat dirasakan pada aspek elektronik yang telah diregenerasi. Selain itu, motor Ducati 1000cc yang mengadopsi rangka alumunium twin spar tersebut mempunyai performa yang jauh lebih baik ketimbang versi motor yang sebelumnya. Tapi Rossi juga masih dihantui problem understeer yang memaksanya untuk mengerem terlalu banyak hingga mengurangi corner speed. Pembalap yang mengitari Sepang selama 57 putaran tersebut menjelaskan: ”Elektronik yang baru bekerja dengan baik dan membantu saat membalap di trek lurus, tapi terlalu lemot saat memasuki tikungan dan saya tak bisa mempertahankan kecepatan saat menikung. Saya juga mengalami beberapa pergerakan saat berakselerasi.”

Namun pengembangan GP12 memerlukan lebih banyak waktu dan pekerjaan.
“Saya pikir kami sudah berbenah dari tahun lalu karena kami mengalami dua atau kejadian pada hari ini, dan andai saja kami memakai motor yang tahun lalu saat mengalami hal tersebut, bisa dipastikan saya akan jatuh,” kata Rossi sambil tersenyum. “Tapi ini saja tidak cukup. Sekarang, saat kami melakukan perubahan, motornya cukup baik dan respon dari motornya lebih normal jika dibandingkan dengan tahun lalu. Tapi sayangnya kami belum menyelesaikan apapun.”
Rossi merasa heran terhadap catatan waktunya yang tak kunjung merangkak naik dan pembalap kelahiran Urbino, Italia tersebut berkata: ”Sayangnya dengan motor ini saya tak bisa membalap dengan lebih cepat dan lebih cepat seperti pembalap yang membesut motor lainnya, dan kami harus memahami kenapa hal itu bisa terjadi.”
Kabar terbaru menyebutkan kalau dalam waktu dekat ini, Ducati tidak mengadakan tes privat tambahan. Artinya, Valentino Rossi dan Nicky Hayden dkk hanya memiliki tiga hari tes di Jerez akhir Maret mendatang untuk memperbaiki kekurangan yang didapat pada motor mereka sebelum semua pembalap dan tim yang berpartisipasi di MotoGP memasuki season-opener di Losail, Qatar pada 8 April.
“Sekarang kami pergi ke Jerez yang merupakan trek yang mempunyai suhu berbeda dan mencoba untuk memahami di mana kami berada. Kemudian, kita lihat bagaimana nantinya,” tutup pembalap berusia 33 tahun tersebut.

Thursday 1 March 2012

Hasil Tes Sepang II Hari ke 3

Tes pra musim kedua MotoGP yang berlangsung di Sepang International Circuit, Malaysia ditutup oleh dominasi catatan waktu Casey Stoner yang powerful dan tidak dapat dipatahkan oleh pembalap lain. Pada trek kering di bawah kondisi cuaca terik, The Aussie menorehkan waktu 2 menit 0.473 detik, berselisih 0.175 detik dari team-matenya Dani Pedrosa di tempat kedua. Jorge Lorenzo bertahan di tempat keempat dengan selisih waktu 0.4 detik lebih lambat dari Stoner.

Hari ini Repsol Honda bekerja terhadap strategi pemakaian bahan bakar dan juga berusaha menemukan solusi terhadap masalah chatter. Sedangkan tim Yamaha Factory merasa sangat senang terhadap perkembangan elektronik motor M1. Pada siang hari, Lorenzo dan Spies sempat terjatuh saat melakukan lap yang sama. Tetapi insiden tersebut tidak mengakibatkan kerusakan serius. Lorenzo memanfaatkan tes hari terakhir untuk melakukan simulasi balap dan mengaku kalau faktor pemakaian ban akan menjadi hal penting pada era 1000cc.
Dengan memanfaatkan cuaca lebih dingin di sore hari Andrea Dovizioso membuat kejutan dengan menyelinap ke posisi ketiga dengan raihan waktu 0.3 detik di belakang Lorenzo. Sama halnya dengan Dovizioso, pada sore hari yang lebih dingin, Cal Crutchlow finish kelima dibayangi Hector Barbera yang menjadi pembalap Ducati tercepat yang finish keenam serta disusul Alvaro Bautista yang sempat terjatuh di pagi hari namun akhirnya dapat menyelesaikan tes di peringkat tujuh.
Andrea Dovizioso nampakanya gembira terhadap perkembangan cederanya yang mendekati 100% sehingga dapat menyelesaikan program tes di urutan ketiga. Walau berada di peringkat kedelapan, nampaknya Ben Spies puas terhadap perkembangan motor M1 miliknya.
Juara dunia Moto2 Stefan Bradl dapat membawa RC213V miliknya di kisaran satu sekon lebih lambat dari motor pabrikan seniornya Casey Stoner. Pembalap yang mendapat kontrak selama dua tahun bersama LCR Honda itu berada di urutan kesembilan. Valentino Rossi menutup tes kali ini di tempat kesepuluh dan catatan waktunya terpaut 1.077 detik dari pace-setter. Team-matenya Nicky Hayden terjatuh di tikungan pertama sore ini. Belum diketahui apakah insiden tersebut akan memperburuk kondisi cederanya. Hari ini Rossi bereksperimen dengan posisi balap untuk memindah bobot motor ke belakang untuk mengurangi masalah chatter akibat ban Bridgestone. Walaupun tak ada kemajuan saat menguji posisi balapan, tetapi kontrol traksi baru yang diuji coba menuai sukses.
Colin Edwards menjadi pembalap CRT tercepat yang membuat kejutan dengan memposting waktu terbaik yang berselisih 3.2 detik dari Stoner. Sedangkan Yonny Hernandez dan Ivan Silva masih menghasilkan gap lebih besar, yakni 6 detik lebih lambat dari Stoner.
Berikut ini hasil akhir tes pra musim kedua MotoGP yang berlangsung di Sirkuit Sepang, Malaysia pada Hari Kamis, 1 Maret 2012:
1 Casey Stoner Repsol Honda Team 2:00.473 - - 34
2 Dani Pedrosa Repsol Honda Team 2:00.648 +0.175 +0.175 40
3 Andrea Dovizioso Monster Yamaha Tech 3 2:00.802 +0.154 +0.329 54
4 Jorge Lorenzo Yamaha Factory Racing 2:00.877 +0.075 +0.404 51
5 Cal Crutchlow Monster Yamaha Tech 3 2:00.986 +0.109 +0.513 54
6 Hector Barbera Pramac Racing Team 2:01.231 +0.245 +0.758 66
7 Alvaro Bautista San Carlo Honda Gresini 2:01.275 +0.044 +0.802 51
8 Ben Spies Yamaha Factory Racing 2:01.432 +0.157 +0.959 28
9 Stefan Bradl LCR Honda 2:01.492 +0.060 +1.019 54
10 Valentino Rossi Ducati Team 2:01.550 +0.058 +1.077 57
11 Nicky Hayden Ducati Team 2:01.609 +0.059 +1.136 44
12 Franco Battaini Cardion AB Motoracing 2:03.490 +1.881 +3.017 39
13 Colin Edwards NGM Mobile Forward Racing 2:03.681 +0.191 +3.208 43
14 Yonny Hern?ndez Avintia Racing 2:06.632 +2.951 +6.159 48
15 Ivan Silva Avintia Racing 2:06.785 +0.153 +6.312 53

support