Thursday 27 October 2011

seputar misteri kematian SIC

Malam Jumat tak lengkap rasanya jika tak menyinggung hal-hal yang berbau keramat tentang MotoGP. Ada beberapa fakta menarik yang berbau ‘keramat’ seputar kematian Marco Simoncelli. Namun fakta-fakta tersebut hanyalah beberapa hal yang mengandung unsur kebenaran yang dihubung-hubungkan namun merupakan hal yang sangat kebetulan dan mempunyai sebuah pola. Berikut adalah hal-hal menarik seputar kematian Marco Simoncelli.

Marco Simoncelli tewas di atas lintasan Sepang. Sirkuit Sepang sendiri mempunyai nama ‘formal’ Sepang International Circuit yang biasa mereka singkat menjadi ‘SIC’. Hal ini merupakan suatu kebetulan karena ‘Sic’ merupakan nama panggilan ataupun julukan Marco Simoncelli.
Marco Simoncelli menggunakan nomor motor 58. Jika angka 5 dijumlahkan dengan angka 8 maka hasilnya adalah angka 13, yang dipercaya merupakan angka yang membawa sial. Mengapa kita menyinggung nomor motor? Selain karena nomor motor 1 yang dipakai oleh pembalap MotoGP selama satu dekade belakangan tak membawa hoki, terdapat fakta bahwa nomor motor 48 juga tak membawa keberuntungan. Shoya Tomizawa yang tahun lalu menggunakan nomor motor 48 tewas di Misano (tragedi tewasnya Tomizawa bisa dibilang agak mirip dengan kecelakaan yang menimpa Simoncelli, dengan adanya kontroversi tandu yang jatuh pula, dan insiden yang melibatkan pembalap lain menghantamnya). Jauh sebelum peristiwa tewasnya Tomizawa, Jorge Lorenzo yang memulai debutnya di kelas MotoGP terpaksa harus melewati tahun pertamanya dengan cedera yang berkepanjangan. Saat itu Lorenzo memakai nomor motor Yamaha 48. Sampai sekarang, nomor motor 48 tak boleh dipakai pembalap Moto2 untuk mengenang kepergian pembalap Jepang tersebut.
Simoncelli tewas pada tanggal 23 Oktober 2011, yang bisa diuraikan menjadi:
2011= 2+0+11 =13
23 Oktober = 23-10= 13
Marco Simoncelli kehilangan kendali front end yang menyebabkannya terjatuh di tikungan ke-11 pada lap kedua balapan MotoGP Malaysia.
Tikungan 11+Lap 2 = 13
Masih ingat cerita terjatuhnya Simoncelli sebanyak tiga kali di sesi latihan bebas Philip Island, Australia di tikungan yang sama? Faktanya, Simoncelli terjatuh di tikungan ke-10 (tikungan ini dinamai MG Corner).
Tikungan 10+3x jatuh = 10+3 =13
Apakah sesial itulah angka 13? Entahlah, namun sejauh ini sepertinya tak ada pembalap di MotoGP yang memakai nomor motor 13.
Fakta berikutnya, kematian Marco Simoncelli menjadi kali kedua tim Honda Gresini kehilangan pembalapnya akibat kecelakaan sewaktu membalap. Yang menjadi korban pertama ialah Daijiro Kato, yang tewas di Sirkuit Suzuka, Jepang pada tahun 2003. Baik Marco maupun Kato, keduanya merupakan jawara kelas 250cc. Uniknya, berdasarkan informasi dari Wikipedia mengenai biografi Daijiro Kato, baik Marco maupun Kato tewas setelah meraih podium kedua pada musim keduanya berada di kelas MotoGP. Dan podium kedua merupakan prestasi terbaik kedua pembalap Honda Gresini tersebut. Yang paling menarik, Kato tewas akibat cedera kepala, leher dan dada, hampir sama persis seperti yang terjadi pada Simoncelli.

Sunday 23 October 2011

RIP Marco

Simoncelli RIP 300x168 Selamat Jalan Marco
Duka kembali menyelimuti dunia MotoGP. Setelah kehilangan Daijiro Kato pada tahun 2003 dan Shoya Tomizawa tahun lalu, kini kita kembai harus merelakan kepergian Marco Simoncelli.
Nyawa juara dunia GP250 tahun 2008 itu tak bisa diselamatkan setelah ia mengalami kecelakaan tragis saat race MotoGP di sirkuit Sepang, Malysia yang baru berjalan 2 lap. Simoncelli tergelincir dan akhirnya tak bisa dihindari oleh Colin Edwards dan Valentino Rossi yang sedang melaju kencang di belakangnya.
Rider Italia yang baru berusai 24 tahun itu pun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 16.56 waktu Malaysia.
Selamat jalan Marco…. Semoga damai disisi-Nya.

Monday 17 October 2011

FOTO JARI LORENZO YANG PUTUS!!!!

KLIK DISINI

Sunday 16 October 2011

WUP PHILIP ISLAND

HAPPY BIRTHDAY CASEY STONER

Casey Stoner Repsol Honda 300x168 Happy Birthday CaseyHari ini, tepat 26 tahun yang lalu (16/10/85), di Southport, Queensland, Australia lahir seorang bayi laki-laki buah pernikahan dari Colin Stoner & Bronwyn. Bayi itu kemudian diberi nama Casey Stoner.
Casey sudah tertarik pada dunia balap motor sejak kecil. Demi memenuhi hasrat sang anak untuk menjadi pembalap profesional, tahun 1999 keluarga Stoner meninggalkan Australia menuju Inggris. Hal ini dikarenakan usia minimal untuk menjadi pembalap di Australia adalah 16 tahun, sedangkan di Inggris usia minimal untuk mendapatkan licence balapan adalah 14 tahun.
Dari tahun 2000 sampai 2002, Stoner berpartisipasi dalam kejuaraan nasional balap motor 125cc di Inggris dan Spanyol. Stoner berhasil memenangi gelar juara balap motor Aprilia Inggris tahun 2000. Penampilannya yang impresif ternyata menarik hati pembalap sekaligus manajer tim Lucio Cecchinello, yang kemudian memberinya kesempatan turun sebagai wild card pada Grand Prix Inggris 2001 di kelas 125cc.
Tahun 2002, Stoner turun sebagai rider penuh di kelas 250cc bersama tim LCR Racing dengan mengendarai motor Aprilia. Pada musim penuh pertamanya ia hanya mampu menempati posisi ke-12 di kelasemen akhir. Musim berikutnya Cacchinello menurunkannya ke kelas 125cc.
Di sini prestasinya lumayan bagus. Stoner berhasil dua kali menjadi runner-up dan sekali meraih kemenangan saat GP Valencia. Tahun 2004 ia masih berlaga di kelas 125cc namun pindah ke tim RedBull KTM. Bersama KTM, Casey meraih 1 kemenangan, 2 kali runner-up dan 3 kali podium ke-3. Ia sukses menempati posisi ke-5 di kelasemen akhir.
Kedekatan Stoner dengan Cacchinello membuatnya kembali membela tim LCR di musim 2005 dan kembali menunggang Aprilia. Kali ini di kelas 250cc. Dengan motor spesifikasi pabrikan, Stoner tampil sebagai penantang utama juara bertahan Dani Pedrosa.
Total di musim itu Stoner 10 kali naik podium, 5 diantaranya juara seri. Sayang, kecelakaan yang menimpanya saat balapan di depan publiknya sendiri di Philip Island mengubur mimpinya menjadi juara dunia 250cc. Stoner harus puas menjadi runner-up.
Tahun 2006 Casey naik ke kelas MotoGP bersamaan dengan Pedrosa. Namun nasibnya tak sebaik Dani yang langsung bergabung dengan tim pabrikan Repsol Honda. Ia hanya mendapat tempat di tim satelit Honda Pons. Itu pun akhirnya batal karena tim milik Sito Pons itu tiba-tiba menyatakan mundur dari MotoGP.
Sedikit beruntung, Stoner masih bisa berlaga di kelas puncak bersama tim lamanya, LCR yang juga ikut naik kelas. Pada musim pertamanya di kelas puncak, Stoner hanya berhasil sekali naik podium. Kecelakaan demi kecelakaan terus menderanya hingga namanya sempat dipelesetkan jadi Crasher Stoner.
Keadaan berubah drastis pada tahun 2007. Bukan cuma lantaran Casey memutuskan menikahi Adriana Tuchyna di awal tahun (6/1/07) pada usia yang sama-sama masih muda, tetapi juga karena musim itu ternyata menjadi musim spektakuler baginya. Dengan Ducati Desmosedici GP7 plus ditunjang ban Bridgestone, Stoner tampil mendominasi hingga akhirnya berhasil meraih gelar juara dunia di kelas puncak.
Sayang, tahun berikutnya Stoner gagal mempertahankan mahkotanya. Ia harus menyerah pada Valentino Rossi yang kembali sukses naik singasana. Tahun 2009 keadaan lebih buruk lagi. Stoner sempat menderita sakit yang kemudian diidentifikasi sebagai penyakit anemia akut dan gangguan perut. Untuk memulihkan kondisinya ia sampai harus absen selama tiga seri.
Casey kemudian menjalani musim terburuknya bersama Ducati di tahun 2010. Hingga melewati pertengahan musim ia masih belum bisa menjadi juara seri. Tetapi pada enam seri terakhir, ia mampu memenangkan tiga diantaranya (Aragon, Motegi & Phillip Island).
Tahun 2011 Casey meninggalkan Ducati menuju tim Repsol Honda. Nyaris sama dengan awal kedatangannya di Ducati, ia berhasil mendominasi musim ini. Delapan kemenangan telah ia raih dan telah menjadi pimpinan kelasemen sementara sejak usai GP Inggris lalu.
Hari ini, tepat di hari ulang tahunnya yang ke-26, di depan publiknya sendiri di sirkuit Phillip Island  – dimana empat musim sebelumnya secara berturut-turut selalu menang – Casey akan berusaha untuk meraih gelar juara dunianya yang kedua. Berhasilkah?
Berhasil atau tidak, yang pasti ia tetap akan tercatat sebagai salah satu pembalap MotoGP berprestasi.

KECEWA HASIL KUALIFIKASI

Phillip Island - Penampilan Valentino Rossi jauh dari kata memuaskan di sesi kualifikasi MotoGP Australia. Atas penampilan buruknya itu, pembalap asal Italia ini pun minta maaf.

Rossi akan start dari posisi 13 di balapan pada Minggu (16/10) setelah mencetak waktu sekitar dua detik lebih lambat dari Casey Stoner yang memperoleh pole.

"Sebelum kami datang kemari, kami mengharapkan hasil yang lebih baik daripada ini, mengingat Phillip Islan adalah trek di mana Ducati dan aku selalu tampil bagus," sahut Rossi di Speed Tv.

"Di samping, aku memiliki masalah dalam pengendaraan, dan aku sangat lambat. Ini memalukan dan aku minta maaf. Bukti dari kami belum dapat mengatasi masalah yang kami miliki sejak sesi pertama disini."

Meski akan memulai balapan dari posisi bawah, Rossi berjanji akan melakukan perubahan di motornya untuk lomba besok dan akan bertarung sekuat tenaga demi hasil yang jauh lebih baik.

"Kami akan mencoba untuk membuat sejumlah perubahan kecil di pemanasan besok, tapi meskipun kami akan mencoba melakukan yang lebih baik dari pada ini, aku mengharapkan balapan yang ketat," tutup Rossi.

Thursday 13 October 2011

JELANG MOTOGP PHILIP ISLAND

Valentino Rossi harus bergelut dengan cedera jari tangan yang dialaminya saat gelaran MotoGP Jepang, pada 2 Oktober 2011. Pembalap veteran Ducati ini masih menunggu perkembangan cederanya, sebelum berlaga di MotoGP Australia akhir pekan ini.
Diketahui Rossi kecelakaan hingga terjatuh di Sirkuit Motegi, saat balapan baru memasuki lap pertama. Pembalap yang akrab dijuluki The Doctor ini harus menyingkir dari balapan dan mengalami cedera pada jari tangannya.
“Di Motegi, meskipun hasil akhir balapan dan konsekuensi akibat kecelakaan, masih ada sejumlah aspek positif. Kami bekerja dengan baik untuk menghasilkan keseimbangan dan setup motor,” ujar Rossi seperti dikutip dari Autosport, Rabu 12 Oktober 2011.
Jumat pekan ini, sesi latihan pembuka MotoGP Australia akan digelar di Sirkuit Philipp Island. Meski belum pulih 100 persen, Rossi mengaku percaya diri menggeber Desmosedici tunggangannya.
“Philipp Island merupakan salah satu trek di mana performa Ducati selalu baik, begitu juga saya, jadi kami berharap bisa bekerja dengan baik seperti di Jepang,” aku pembalap berkebangsaan Italia ini.
“Sejauh cedera saya diperhatikan, saat ini pembengkakan sudah berkurang. Masih ada waktu beberapa hari lagi dan kami harus menunggu perkembangannya sampai Jumat pagi nanti,” tegas pembalap yang baru satu kali naik podium sepanjang musim ini. (adi)

• VIVAnews

Monday 3 October 2011

KAWIS

REMBANG - Jika Anda singgah di Kota Rembang, Jawa Tengah, belilah oleh-oleh "Siroop Kawis". Aroma dan cita-rasanya khas, harum segar manis tiada tandingan. Sebab, bahan siroop dibuat dari buah asli, Kawis. Yang memprihatinkan, pohon Kawis di daerah itu kini mulai langka. Jika tak diperhatikan, niscaya suatu saat bisa punah.
Saat penulis sekolah SR-SMP di Rembang (1960), masih banyak dijumpai pohon Kawis (limonia acidissima), di pekarangan rumah warga Tionghoa (Kp.Grajen). Dua klenteng di kota itu, di halamannya juga tumbuh pohon Kawis. Saking lezatnya, buah ini dinilai hanya pantas disantap raja. Buah Kawis menjadi buah persembahan utama pada setiap ritual persembahyangan besar di Klenteng Rembang.
Waktu itu, di setiap halaman/pekarangan rumah warga Tionghoa, dari Grajen sampai Tawangsari dan kampung lain, tumbuh belasan sampai puluhan pohon Kawis yang cabangnya penuh duri itu. Pohon-pohon Kawis, tegak berdiri di antara kandang Babi. Saat masih muda, kulit batok buah Kawis seakan dibalut bedak putih. Setelah masak seukuran kepalan orang dewasa, batoknya berwarna coklat tua dan sangat keras.
Kawis masak dibiarkan jatuh ditanah berminggu-minggu. Baru dipunguti pemiliknya, setelah semua jatuh dari pohon, lalu dijual pada pabrik lemon setempat. Waktu itu pabrik lemon paling terkenal merk "Ayam Jago", berdiri tahun 1950-an di Jl Diponegoro Rembang. Produk lemon Kawis-nya yang sangat terkenal saat itu, populer disebut "rasa moca" (sejenis "kola", sekarang).
Karena lemon kalah oleh produk minuman modern seperti dikonsumsi masyarakat sekarang, membuat pabrik-pabrik lemon di daerah Rembang bangkrut. Termasuk pabrik lemon  di Jl Diponegoro ikut ambruk, tetapi bangkit lagi sampai kini dengan merk baru dan produk baru bderupa, "siroop bercita rasa khas yaitu Kawis" dari bahan buah Kawis tulen.
Siroop Kawis Rembang kini terkenal secara nasional. Karena siroop Kawis ini pula, daerah Rembang dikenal di mana-mana. Produk siroop Kawis, sekarang menjadi ikon Kabupaten Rembang. Belum ada daerah lain di Indonesia bahkan di dunia, memproduksi siroop dengan aroma dan cita rasa Kawis. Kepopuleran siroop Kawis Rembang, sampai AS dan Finlandia, ucap Swie Ging teman sekelas penulis di SD dulu.
Terancam Punah
Dua puluh tahun ini, tanaman Kawis yang asal India (Indian Woodapple) di daerah Rembang mulai langka, kata Swie Ging. Terpisah, Mulyono dari Dinas Pertanian-Kehutanan Rembang, membenarkannya. Menurut gelagat saat ini, suatu saat tanaman Kawis di Rembang akan punah. Kecuali jika semua pihak terkait, serius melakukan langkah penyelamatan, kata Swie Ging lagi.
Menurut Mulyono, kian jarangnya pohon Kawis akibat dari berbagai faktor. Antara lain, lahannya terdesak oleh bangunan perumahan. Selain itu masyarakat menganggap sebagai tanaman kurang menguntungkan secara ekonomis. Lagi pula siklus pertumbuhannya relatif lama, dari sejak bibit ditanam sampai memetik buahnya, terentang waktu 10 tahun.
Sampai tahun 1990, pohon Kawis masih banyak tumbuh di Rembang dan Lasem (11 Km Timur Rembang). Sejak itu sampai sekarang, jumlah tegakan pohon tersebut makin berkurang mendekati langka. Buah Kawis yang dagingnya berwarna coklat-kehitaman dan rasanya amat manis, kini makin sulit dibeli dipasar tradisional Rembang maupun Lasem.
Dari sensus yang dilakukan Dinas Pertanian-Kehutanan setempat, saat sekarang tercatat 948 pohon Kawis tumbuh di Kab.Rembang. Tahun 2010 dinas ini melakukan pembibitan tanaman Kawis (berjumlah ratusan) dan dibagikan gratis pada masyarakat. Lalu hasilnya bagaimana ? Jawab Mulyono, sulit dipantau perkembangannya setelah bibit-bibit itu dibagikan !
Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Mantingan-Rembang juga menyebarkan 3.000 bibit pohon Kawis secara cuma-cuma pada masyarakat, pada tahun 2010 lalu. Mengenai hasilnya, sumber di Perhutani itu mengatakan, "Kita lihat saja 10 tahun kedepan, tetapi diharapkan 75% berhasil. Dengan begitu kekhawatiran Kawis punah di Rembang tidak jadi kenyataan". (Heru Chris).

support