Wednesday 30 November 2011

Rossi Mau Pakai Motor CRT Akibat Regulasi yang Kontroversial


Valentino Rossi merasa tidak keberatan untuk menunggangi motor CRT  jika regulasi yang mengharuskan semua tim dan pembalap memakai motor Claiming Rule Team diberlakukan mulai tahun 2013.

Peraturan yang menyatakan bahwa semua motor di MotoGP adalah CRT masih menjadi wacana yang muncul setelah CEO Dorna, Carmelo Ezpelata melakukan interview dalam sebuah radio di Spanyol satu bulan yang lalu untuk menyatakan ketertarikannya apabila semua mesin di MotoGP mempunyai sistem dasar yang sama.
Terlebih dahulu Ezpelata menjelaskan perbedaan antara CRT dan motor prototipe yang dipakai tim pabrikan dan beberapa tim satelit, yang di antaranya adalah CRT diperbolehkan untuk menggunakan 24 liter bahan bakar, 3 liter lebih banyak dibandingkan dengan jatah pemakaian dari motor pabrikan pada setiap balapan.
Tak hanya itu, pemakaian mesin CRT juga diberi keistimewaan, dimana setiap musim mereka diperbolehkan untuk menggunakan 12 buah mesin. Bandingkan dengan tim yang menggunakan motor pabrikan yang hanya diberi alokasi 6 mesin sama seperti halnya aturan yang diterapkan pada tahun ini. Ezpelata menjelaskan, ”Akan ada dua tipe mesin di MotoGP pada tahun depan (2012). Mesin prototipe yang sangat mahal dan hanya akan dipergunakan oleh tim pabrikan dan beberapa tim satelit, kemudian ada juga mesin berbasis produksi yang mempunyai tangki bahan bakar yang lebih besar. Semua mesin 1000cc hanya mempunyai perbedaan dari segi perangkat elektronik. Nantinya semua perbedaan tersebut akan dihilangkan untuk memberi tim kesempatan untuk memilih mesin apakah yang mereka ingin pakai.”
“Saya suka konsep dimana semua mesin MotoGP akan mempunyai karakteristik yang sama pada tahun 2013. Jika perangkat elektronik dan mesin yang dipakai pada dasarnya sama, akan ada lebih banyak kesempatan untuk membuat balapan yang menyenangkan dengan biaya lebih rendah bagi tim yang berpartisipasi.”
Tentu saja banyak pro dan kontra dibalik pernyataan Ezpelata yang dianggap radikal. Berbagai kalangan menganggap bahwa regulasi tersebut hanya memangkas dari segi keuangan, tetapi tidak menyuguhkan balapan yang semakin menarik mengingat kesenjangan antara kecepatan yang dihasilkan motor CRT dengan pabrikan cukup besar sehingga seakan-akan terdapat dua kasta yang berbeda dalam satu kelas yang sama di MotoGP.
Namun di sisi lain, dengan adanya konsep CRT ini bisa menjadi iming-iming tim privat lainnya untuk bergabung ke dalam grid MotoGP dengan biaya yang lebih bisa ditoleransi sehingga banyak partisipan yang meramaikan persaingan di kelas tertinggi di MotoGP tersebut. Bandingkan saja dengan Formula1 yang pada tahun ini disesaki dengan adanya 24 partisipan, jumlah yang cukup banyak dari MotoGP 2011 yang hanya diikuti oleh 17 rider.
Casey Stoner adalah pihak yang paling vokal menentang peraturan CRT tersebut dan mengancam akan meninggalkan MotoGP jika aturan tersebut berlaku. Stoner mengatakan, ”Saya rasa jika kita membunuh motor prototipe, lebih baik kita balapan touring car. CRT tidak ada bedanya dengan kejuaraan balap touring.
“Aturan CRT menghilangkan semangat balapan. Saya tak akan lagi punya kenikmatan hingga titik di mana saya mendapatkan satu unit street bike. Saya bisa menjejali sasis berbeda, suspensi, dan hal-hal lain. Dengan begitu, saya bisa punya motor kompetitif. Peraturan prototipe telah diberlakukan sejak lama. Terdapat banyak poin mengenai pengeluaran yang terus meningkat dan seberapa banyak kru untuk membangun motor prototipe yang jauh lebih rumit ketimbang motor 500cc. Tapi jika perubahan ke CRT benar-benar terjadi, saya akan sangat kecewa. Saya tidak tahu apakah saya tertarik untuk membalap lagi.”
Senada dengan Stoner, kepada Autosport Ben Spies juga mengeluhkan regulasi tersebut, namun lebih bisa memahami situasi ekonomi yang memaksa aturan CRT tersebut menjadi satu-satunya jalan keluar. The Elbowz mengatakan, “Melihat kondisi ekonomi sekarang ini, saya hanya berharap masih bisa bekerja pada tahun 2013. Saya tak terlalu khawatir dengan motor CRT. Namun, saya juga bukan fans yang tertarik dengan motor tipe seperti ini.”
Berbeda dengan yang dikatakan Valentino Rossi yang mendukung kebijakan CRT yang digadang-gadang akan menjadi bagian dari masa depan MotoGP mulai 2013 tersebut sebagai solusi untuk menghemat pengeluaran. Kepada Gazzetta juara dunia sembilan kali tersebut mengatakan, “Dengan keluarnya Suzuki, MotoGP hanya akan tersisa 12 motor. Ini sedikit menyedihkan dan jelas bahwa kita harus mempergunakan motor yang lebih murah dan jika ini adalah satu-satunya jalan, saya tak keberatan jika harus membalap dengan memakai motor CRT walaupun tak ada seorangpun yang senang melalui cara seperti ini.”
Karena ini pula, banyak tim-tim yang tertarik untuk terjun di MotoGP dan serius untuk mengembangkan CRT. Seperti tim Aspar, Gresini dan sebagainya.
Tak cukup sampai di situ, saat ini masih berlangsung perdebatan seru dalam komunitas MotoGP mengenai aturan pembatasan rotation speed (rpm) dan ECU tunggal pada tahun 2013 yang lagi-lagi dimaksudkan untuk menghemat budget dan meratakan persaingan antar tim yang berkompetisi di MotoGP.

No comments:

Post a Comment

support