Tuesday 25 August 2015

Persiapan MotoGp Indonesia

Sirkuit Sentul berpeluang menggelar ajang balapan MotoGP jika memang jadi diadakan di Indonesia pada 2017 mendatang. Pertanyaannya apakah Sentul memang siap menggelar balapan motor kelas primer tersebut?

Sekitar bulan Mei lalu, CEO Dorna SL selaku penyelenggara MotoGP, Carmelo Ezpelata, datang ke Indonesia untuk bertemu Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Dalam pertemuan itu, Ezpelata membicarakan kemungkinan Indonesia menggelar lagi balapan MotoGP pada tahun 2017.

Indonesia pernah dua kali menyelenggarakan Grand Prix motor, yaitu di tahun 1996 dan 1997. Kala itu pebalap kelas 500cc yang menjadi penguasa Sentul adalah Mike Doohan (1996) dan Tadayuki Okada (1997). Valentino Rossi (125cc) dan Max Biaggi (250cc) juga pernah membalap di sini di kelasnya masing-masing.

"Buat kami ini sesuatu yang luar biasa bisa berada di sini. Kami sangat bangga menawarkan sejumlah negara untuk motoGP. Kami sudah menyepakati sejumlah hal, tapi masih ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi terkait fasilitas," kata Ezpelata kala itu.

"Kami akan membuat perjanjian sampai 2021, tapi banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk Indonesia. Tapi kami menjanjikan akan bekerja sama dengan Kementerian terkait untuk menjadi bagian dari MotoGP. Penyelenggaran ini bukan hanya penting buat pebalap saja, tapi juga pabrikan-pabrikan motor. Kami berjanji akan bekerja bersama-sama," sambung Ezpelata.

Memang belum ada kontrak yang diteken antara pihak Indonesia dan juga Dorna, sebab masih ada beberapa hal yang harus dikerjakan demi memenuhi persyaratan untuk menjadi tuan rumah MotoGP. Salah satu syarat terpenting tentunya ketersediaan sirkuit kelas internasional, yang memiliki standar MotoGP.

Bukan rahasia lagi jika Indonesia memang kesulitan menggelar balapan kelas internasional, mengingat minimnya sirkuit yang memadai. Satu-satunya yang sering digunakan acara balapan bertaraf nasional adalah Sirkuit Internasional Sirkuit, Bogor Jawa Barat

No comments:

Post a Comment

support